Senin, 14 November 2016

softskill bahasa inggris binis 1



Nama         : Ridho Prayoga
Kelas          : 4KB03
NPM          : 27113628

ROKOK(?)

Menurut riset, 51,1% rakyat indonesia adalah perokok aktif. Tertinggi di ASEAN dan sangat jauh berbeda dengan negara-negara tetangga, semisal: Brunei darusallam 0,06% dan kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah. 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD, peteni, nelayan, dan buruh mancakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia diantara 30-34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak. Cukup sangat tinggi memang angka perokok aktif di Indonesia, walaupun disetiap bungkus rokok yang dijual sudah diberi peringatan bahwa rokok menyebakan berbagai hal macam penyakit tetapi entah kenapa angka perokok aktif di indonesia tetap tinggi. Enatah mereka memang sengaja atau menghiraukan peringatan yang telah tertulis dibagian bungkus rokok. Dan saya sendiri dulunya adalah seorang perokok aktif tetapi sekarang saya sedang berusaha untuk berhenti merokok sejak kurang lebih 3 bulanan ini. alesan saya ingin berhenti bukan karna saya sudah terserang atau terjangkit penyakit yang diakibatkan oleh rokok, dan alhamdulillahnya sampai sekarang saya masih belum merasakan dampak negatif yang sangat besar yang akibatkan karena merokok. Saya sendiri mulai menjadi perokok aktif sejak awal masuk kuliah, semenjak awal kuliah saya mulai memberanikan diri untuk membeli rokok. Kenapa saya bilang untuk memberanikan diri, karena sampai sekarang ini saya masih belum diperbolehkan untuk merokok sama orangtua saya. Karena merokok hanya dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh, mungkin juga karena bapak saya tidak merokok, dan selain itu saat ini saya membeli rokok masih menggunakan duit orangtua (alesan klise). Dan melanjutkan kenapa saya berusaha untuk berhenti merokok adalah karena bagi saya merokok itu hanya menjadi “fashion” dan juga pelarian bagi saya, saya ini juga bisa dibilang bukan sebagai perokok berat yang sehari-harinya mampu menghabiskan sebungkus rokok. Kenapa saya bilang merokok hanya menjadi “fashion” bagi saya, Karena awal mula saya merokok itu hanya karena saya sering main dilingkungan yang 70% orang yang berada dilingkungan tersebut adalah perokok, jadi bisa dibilang saya merokok awalnya hanya ikut-ikutan. Ketika saya menjadi perokok aktif saya biasanya menghabiskan sebungkus rokok itu dalam waktu 2-3 hari, bisa dibilang ini waktu yang cukup lama bagi seorang perokok. Karena biasanya seorang perokok aktif itu mampu menghabiskan minimal sebungkus rokok dalam sehari. Dan entah mengapa merokok itu buat saya pada saat itu mampu membuat rasa nyaman dikala saya sedang memilik masalah dan biasanya ketika sedang mengahdapi suatu masalah bagi saya merokok itu mampu membuat saya relax. Mungkin disaat-saat sekarang ini ketika saya sudah terbiasa untuk tidak merokok konyol rasanya bilang seperti itu, tapi faktanya itu yang saya rasakan saat itu. Dan sekarang ini sudah masuk bulan ke-3 saya berusaha untuk tidak merokok, dalam kurun waktu 3 bulan ini bisa dibilang tidak ada halangan yang terlalu sulit bagi saya untuk berhenti. Karena menurut saya, saya bisa dibilang perokok aktif tetapi saya tidak terlalu ketergantungan terhadap zat akdiktif yang satu ini, dan mungkin juga selain itu dirumah saya sudah terbiasa dengan tidak adanya asap rokok jadi mudah bagi saya untuk mencoba berhenti. Sebernya ujian cukup berat yang harus dihapapi bagi saya adalah untuk tidak merokok ketika saya kuliah dan kumpul dengan teman-teman saya, diawal-awal saya mencoba untuk berhenti merokok dan saya bertemu dengan teman-teman saya. Saya masih sulit untuk  menahan rasa ingin ngrokok bareng teman-teman dan bilang kalo saya mulai berhenti ngrokok. Dan pasti ada saja komentar atau ejekan dari teman seperti “paling takut dimarahin sama cewenya” atau “ah..paling nanti ngrokok lagi” ejekan mainstream kaya gitu yang biasanya sering dilontarin anak cowo ke temenya. Dan yang terakhir dari saya, semoga saya bisa konsisten untuk menjaga suapaya saya benar-benar berhenti dan merdeka tanpa rokok.