Ilmu
Budaya Dasar
·
Pengertian
Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar
(IBD) adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membicarakan pengetahuan dasar
dengan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengakaji
masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di
Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari bahasa
Inggris ‘The Humannities’. Dengan mempelajari The Humannities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Maka bisa dikatakan bahwa Ilmu Budaya Dasar berkaitan dengan masalah
Nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai Homo humanus atau manusia
berbudaya.
Pengetahuan Budaya dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu seni dan filsafat. Keahlian ini
pun dapar berbagi-bagi lagi kedalam berbagai bidang keahlian lain. Seperti seni
sastra, seni tari, seni musik, seni rupa, dan lain-lain. Sedangkan Ilmu Budaya
Dasar sebagaimana yang dikemukakan di atas, adalah usaha yang di harapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
·
Tujuan
Ilmu Budaya Dasar
11) Minat
dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar
lingkup lingkunganya. Meneelah apa yang dikerjakan sendiri dan mengapa.
22) Kesadaran
akan pola-pola nilai yang dianutinya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini
dengan cara hidupnya sehari-hari.
33) Keberanian
moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakan sudah dapat diterimanya
dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang dapat
dibenarkan.
4) menguasahakan wahana komunikasi para
akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki
satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam
berkomunikasi.
·
Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Berdasarkan dari definisi mengenai
IBD yang telah dijalaskan dalam bagian sebelumnya, terdapat beberapa aspek yang
terkandung di dalamnya. Aspek-aspek tersebut adalah :
- Aspek kehidupan yang intinya
menangani dan mengungkapkan masalah kemanusiaan dan kebudayan dengan pendekatan
pengetahuan budaya (The Humanities), dari berbagai macam segi disiplin ilmu
kebudayaan atau keahlian maupun ilmu-ilmu gabungan.
- Hakekat manusia yang satu
(universal), namun banyak perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan
yang lainnya. Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang,
tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana
terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan
perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan :
1. Manusia dan cinta kasih
- Kasih sayang
- Kemesraan
- pemujaan
2. Manusia dan Keindahan
- renungan
- kehalusan
- kesarasian
3. Manusia dan Penderitaan
- rasa sakit
- kesyahidan
- siksaan
- kesengsaraan
- neraka
4. Manusia dan Keadilan
- kejujuran
- pemulihan nama baik
- pembalasan
5. Manusia dan Pandangan hidup
- cita-cita
- kebajikan
6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
- kesadaran
- pengorbanan
7. Manusia dan kegelisahan
- keterasingan
- kesepian
- ketidakpastian
8. Manusia dan harapan
- kepercayaan
- harapan
- Dari pengembangan masalah-masalah tersebut diatas, nampak sekali bahwa orientasi ilmu budaya dasar memang tidak terlepas dari masalah-masalah manusia dan kebudayaannya Kedelapan pokok bahasan (beserta sub pokok bahasan) tersebut diatas pada dasarnya termasuk dalam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya (the Humanities).
- Dan sebagai mana dikemukakan, untuk mendekati masalah yang akan dikaji dalam ilmu budaya dasar, baik secara sendiri-sendiri maupun gabungan antar bidang. Perwujudan mengenai cinta kasih, misalnya terdapat dalam karya-karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan, patung dan lain sebagainya yang semuanya meruakan benda-benda budaya. Untuk itu pokok bahasan mengenai manusia dan cinta kasih dapat didekati dengan menggunakan karya-karya tersebut.
- Dengan penyusunan tema-tema semacam itu, dimaksutkan agar mahasiswa lebih mudah dalam mengidentifikasi dirinya dengan masalah yang dibahas dan untuk menunjukkan bahwa hal-hal yang didiskusikan sesuai dengan pengalaman hidup manusia.
- Disamping itu agar mahasiswa juga dapat memperhatikan norma-norma yang membantu pendidikan. Walaupun penyusunan semacam itu diharapkan untuk mendekatkan dengan penalaman mahasiswa, masih terbuka kemungkinan untuk menyusaikan dengan kondisi tempat belajar atau daerah setempat.